Sunday, September 20, 2015
Faktor Penyebab Anak Menjadi
Nakal, Bandel, Badung, Dll
Penyebab utama manusia melakukan
tindakan-tindakan kenakalan memang karena adanya pengaruh setan dari golongan
jin di hati manusia. Namun di luar itu
ternyata ada banyak hal-hal atau faktor-faktor non gaib yang memicu perbuatan
nakal dari anak-anak dan remaja muda-mudi.
Agar anak tidak berubah menjadi anak nakal, maka sebagai orangtua kita
harus menjaga anak-anak kita dari faktor penyebabnya sebisa mungkin. Karena tindakan kenakalan anak mungkin saja
bisa berakibat fatal yang menyebabkan orang lain menderita lahir dan batin.
Beberapa Hal / Faktor yang
Menyebabkan Anak Menjadi Bandel, Nakal, Badung, Dsb :
1. Karakter Individual
Seorang anak bisa saja memang
diciptakan Tuhan sebagai anak yang bandel.
Apa pun yang dilakukan untuk mengubah sifat anak yang nakal tersebut
tidak akan banyak membuahkan hasil. Anak
yang memang dilahirkan sebagai anak nakal akan merasa senang jika berbuat nakal
dan merasa tidak nyaman ketika tidak melakukan hal-hal yang dianggap
orang-orang di sekitarnya sebagai perbuatan yang tidak baik. Anak yang nakal bisa berubah dengan sendirinya
dengan hidayah atau petunjuk dari Tuhan.
2. Kurang Kasih Sayang
Anak yang merasa kurang
diperhatikan oleh orangtua atau anggota keluarganya bisa melakukan hal-hal yang
tidak semestinya dengan harapan agar mendapatkan perhatian sesuai dengan yang
dikehendakinya. Setelah perhatian yang diinginkan
diraih maka tindak kenakalan anak seperti ini bisa hilang dengan
sendirinya. Oleh sebab itu sejak dini
hindari kurang memberi kasih sayang kepada anak kandung sendiri. Selain anak kita sendiri kita pun hendaknya
memberikan perhatian dan kasih sayang kita kepada anak-anak yang kurang kasih
sayang dari keluarganya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik yang
bersifat negatif.
3. Pengaruh Keluarga
Keluarga yang memiliki anggota
yang memiliki sikap dan perilaku yang buruk bisa menularkan pengaruh buruknya
kepada anak. Anak yang terbiasa melihat
hal-hal negatif bisa menganggap bahwa hal yang negatif tersebut boleh
dilakukannya kepada semua orang.
Akibatnya anak bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat di
lingkungannya. Yang lebih parah lagi
jika sang anak sampai meniru perbuatan bejad keluarganya yang bertentangan
dengan hukum dan juga ajaran agamanya.
4. Pengaruh Pergaulan
Anak yang tadinya bersikap baik
bisa berubah menjadi nakal ketika memilih teman yang salah. Salah memilih teman biasa disebut dengan
istilah salah pergaulan. Anak baik yang
memilih teman-teman yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang salah bisa mengubah
anak yang baik tersebut menjadi anak yang tidak baik. Oleh karenannya para orangtua harus selalu
memantau pergaulan anak-anaknya agar tidak salah bergaul dengan anak-anak yang
senang melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
5. Pengaruh Budaya Lingkungan
Lain tempat lain juga
budayanya. Sesuatu yang di suatu tempat
dianggap sebagai sesuatu hal yang wajar dan bahkan dianggap sebagai hal yang
baik belum tentu dianggap sama di daerah yang lain. Jika bisa, maka pilihlah lingkungan yang
selalu menjaga penerapan nilai-nilai yang baik pada warga masyarakatnya. Jangan tinggal dengan lingkungan masyarakat
yang tidak perduli dengan kebobrokan moral warga masrakatnya agar tidak
mempengaruhi anak-anak kita nantinya.
6. Pengaruh Pendidikan
Salah didik bisa membuat anak
menjadi nakal. Jika guru dan pihak
sekolah membiarkan begitu saja berbagai tindak kenakalan anak didiknya maka
bisa berpengaruh buruk pada anak-anak yang baik. Anak yang nakal semakin merajalela dan yang
baik bisa ikut-ikutan menjadi nakal dan bahkan juga menjadi korban kenakalan
dari rekan-rekannya di sekolah atau di kampus tempat kuliah. Yang paling parah lagi yaitu jika pemerintah
atau pihak yang berwenang mengatur sistem pendidikan menerapkan sistem yang
bisa membuat anak menjadi anak yang tidak baik.
7. Pengaruh Media Massa dan
Sosial Media
Maraknya pengaruh negatif lewat
media massa turut dapat memperparah kenakalan anak-anak kita. Belum lagi ditambah dari pengaruh-pengaruh
buruk jejaring sosial atau sosial media yang sangat sulit untuk difilter. Dibutuhkan bimbingan orangtua yang intensif,
guru, tetangga, masyarakat dan juga pihak-pihak terkait agar anak bisa memahami
mana-mana yang baik dan mana-mana yang tidak baik sehingga anak bisa menjaga
dirinya sendiri dari serangan pengaruh negatif yang sangat sulit dibendung di
era teknologi yang serba modern sekarang ini.
8. Pengaruh Alisan Sesat
Saat ini ada aliran-aliran sesat
yang mengatasnamakan agama yang menyebarkan paham-paham sesatnya kepada
generasi muda kita. Anak-anak baik yang
masih kecil maupun yang sudah remaja yang terkena pengaruh sesatnya bisa dicuci
otaknya sehingga menjadi individu baru yang berbeda pemahaman hidupnya. Anak-anak yang berhasil dipengaruhi akhirnya
diperbudak untuk membela kepentingan seseorang atau golongan tertentu dengan
menganggap orang lain di luar organisasinya sebagai orang-orang yang pantas
untuk dizalimi termasuk keluarganya sendiri.
Waspadalah penuh dengan aliran sesat semacam ini karena bisa jadi ada di
sekitar kita tanpa pernah kita sadari.
9. Pengaruh Zat Adiktif dan
Pengaruh Narkoba
Orang yang sudah ketagihan dengan
sesuatu bisa menyebabkan anak tersebut melakukan tindakan-tindakan yang
seharusnya tidak boleh dilakukan.
Misalnya mencuri, memalak, menipu, membegal, merampok, menodong,
mencopet, menjambret, dan lain sebagainya.
Tidak hanya sebatas narkoba, rokok, minuman beralkohol (miras), dan
sebangsanya saja, namun juga pada ketagihan main game permainan, hobi, dan
lain-lain.
10. Pengaruh Cinta
Rasa cinta bisa membuat seseorang
kehilangan akal sehatnya. Itulah mengapa
seseorang bisa melakukan perbuatan nakal ketika sedang jatuh cinta. Anak-anak yang beranjak dewasa bisa mengalami
jatuh cinta. Anak-anak bisa berubah
menjadi dewasa atau baligh walaupun secara usia masih di bawah umur 17
tahun. Karena secara agama seseorang
dianggap dewasa ketika menginjak usia 15 tahun kalender hijriah atau bahkan
kurang, jika secara fisik maupun psikis telah menunjukkan tanda-tanda baligh.
Semoga anak-anak kita tidak
menjadi anak-anak yang nakal, namun menjadi anak-anak yang soleh dan solehah
semua. Apabila ada hal-hal yang kurang
berkenan mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan apa-apa yang ada pada tulisan
ini bisa membawa banyak kebaikan untuk kita semua. Terima kasih banyak atas kunjungan anda.
Filed in:
guru madrasah
About Unknown
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit.
1 comments:
Write commentsyaaa....pak guru bu guru.....juga mendoakan muridnya bia gk nakal...okeee
Reply