Ada beberapa
karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar
lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan
keadaan siswa maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui
karakteristik siswa. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan
peserta didik.
Anak SD/MI
merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan yang sangat drastis
baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6 – 12 tahun
menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan: Perkembangan
Fisik; Perkembangan Kognitif; dan Perkembangan Psikososial. Berikut
perkembangan-perkembangan tersebut akan diuraikan secara singkat di bawah ini.
Perkembangan
Fisik Siswa SD/MI mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot
dan tulang. Pada usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat
badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12 ‐ 13
tahun anak perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki, Sumantri dkk
(2005).
Usia masuk kelas satu SD atau MI berada
dalam periode peralihan dari pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu
fase perkembangan yang lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil
perubahannya selama tahun tahun di SD.
Usia 9 tahun tinggi dan berat badan anak
laki‐laki dan perempuan kurang lebih sama. Sebelum usia 9 tahun anak perempuan
relatif sedikit lebih pendek dan lebih langsing dari anak laki‐laki.
Akhir kelas empat, pada umumnya anak
perempuan mulai mengalami masa lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai
tumbuh cepat.
Pada akhir kelas lima, umumnya anak
perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat daripada anak laki‐laki.
Anak laki‐laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun.
Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak
perempuan mendekati puncak tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang
ditandai dengan menstruasi umumnya dimulai pada usia 12‐13 tahun. Anak
laki‐laki memasuki masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia
13‐16 tahun.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai
dari masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologis yang mengubah
manusia yang belum mampu bereproduksi menjadi mampu bereproduksi. Hampir setiap
organ atau sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas
awal (prepubertas) dan remaja pubertas akhir (postpubertas) berbeda dalam
tampakan luar karena perubahan perubahan dalam tinggi proporsi badan serta
perkembangan ciri‐ciri seks primer dan sekunder.
Hal tersebut
mencakup perubahan – perubahan dalam perkembangan pola pikir. Tahap
perkembangan kognitif individu menurut Piaget melalui empat stadium:
Sensorimotorik (0‐2 tahun), bayi lahir dengan
sejumlah refleks bawaan medorong mengeksplorasi dunianya.
Praoperasional (2‐7 tahun), anak belajar
menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata‐kata. Tahap
pemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran operasiaonal
dan lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.
Operational Kongkrit (7‐11), penggunaan
logika yang memadai. Tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan
benda konkrit.
Operasional Formal (12‐15 tahun). kemampuan
untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan
dari informasi yang tersedia.
Anak yang berada di kelas awal SD/MI adalah anak yang berada pada
rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu,
pada masa ini seluruh potensi yang
dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
karakteristik
perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan
fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian,
dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang
koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting.
Selain itu, perkembangan sosial anak yang berada pada usia kelas awal SD antara
lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah
mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi,
dan mandiri.
Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak telah
dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi,
sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang benar dan
salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan
dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat
terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara,
memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.